Pilih yang Mana? Pilihanmu atau Orang Lain

mulai hari ini aku harus memilih jalan yang harus kutempuh untuk melanjutkan menuju masa depanku. tapi gk terbayang yang kulihat ternyata sulit sekali. bukan karena pilihan yang banyak saja melainkan berbagai faktor yang kuhadapi terlalu membuat aku beresiko. bayangkan saja, anak muda seperti aku sudah harus memilih jalan hidup yang memang sulit di pahami anak mudah seperti aku. aku bakalan memilih apa yang harus aku akan lewati untuk melanjutkan ke jenjang masa dewasaku mendatang.

aku memilih banyaknya opsi – opsi setelah jenjang pendidikan menengah atas (SMK) apakah mau melanjutkan kuliah atau kerja?.

 

Mendapat Pencerahan

dari rumusan masalah itu aku telah memetakan SWOT (strength, weakness, opportunity, threat) dan internalku lainnya untuk mengetahui apa yang harus kupilih dari kedua itu dan selanjutnya saya mendapati bahwa kuliahlah yang seharusnya kupilih karena kemampuan serta pengetahuanku di SMK belum mencukupi. nah lho, mau gak mau harusnya aku kuliah tapi yang kupikirkan aku gk membuat putusan yang bagus melainkan karena emosiku di SMK yang labil sehingga aku banyak melepas kesempatanku duduk di tempat kuliah yang terkenasl seperti airlangga sampai ITS. tapi ya gimana lagi apa yang terjadi sudah terjadi, maka gk boleh / haram buatku untuk memikirkan itu (apalagi aku tipe yang bosan sekali sama perenungan). ya sudahlah, sekarang aku dah persiapkan diriku untuk daftar kuliah di univ. swasta. dan harus yakin bahwa pilihanku itu benar. aku sudah menganalisa bahwa yang kuminati adalah manajemen maka ya manajemen yang kupilih.

 

Film 3 Idiot Datang Lagi

Gambar
selepas dari masuk swasta ada hal yang terganjal lagi, Apalagi klo bukan perijinan ortu. Masalahnya sedikit rumit karena aku gk mau kalau orang tuaku yang aku kasihi tiba – tiba tahu aku sudah punya pilihan kuliah. Bukan berarti memberi surprise saja melainkan mendapat tekanan dari mereka. Mereka meminta aku harus melanjutkan studi sesuai dengan kejuruanku padahal aku saat itu tidak minat sama kejuruanku yang dimana prospektus kerja dan kemampuanku gk sesuai sekali dengan harapanku. Nah ini seperti ceritanya siti nurbayah tapi versi kuliah.

Dari situ aku pikir masalahku bukan subtansi asal tahu aku sangat suka dengan manajemen dan tiba – tiba ada “tembok kecil” yang menghalangiku. Lalu aku jatuh dan gk mau berdiri lagi. Maka sesuai dengan strategiku aku akan melanjutkan daftar kuliah dan harapan masuk lalu menyelesaikan studiku dengan sempurnah.

Yang terpenting adalah jalan yang kaupilih sehingga apa yang terjadi maka bersiaplah menyongsong beratusan tembok yang menahanmu.